Jangan Abaikan Lidah Putih Pada Bayi

Bunda, setelah si kecil selesai menyusu pernahkah terlihat noda putih kekuningan pada lidahnya? Lidah putih pada bayi adalah kondisi yang biasa terjadi. Umumnya karena sisa susu formula atau ASI yang menempel. Bercak putih ini bisa dihilangkan dengan mudah menggunakan kain basah.

Lidah Putih Pada Bayi

Namun Bunda juga tidak boleh mengabaikan lidah putih pada bayi. Terutama jika kondisi tersebut menetap, bertambah luas atau tebal, dan bayi jadi rewel. Bisa jadi itu adalah infeksi jamur. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab Umum Lidah Putih Pada Bayi

Umumnya bayi berusia kurang dari dua belas bulan akan mengalami lidah putih. Sisa susu yang menempel dan belum dibersihkan akan melekat pada lidah dan menyebkan noda putih kekuningan. Biasanya kondisi ini lebih sering dialami bayi yang mengonsumsi susu formula daripada yang meminum ASI.

Sisa susu tersebut harus dibersihkan ya, Bunda. Setelah si kecil menyusu Bunda dapat mengelap lidahnya dengan kain lembut yang dibasahi air hangat. Atau untuk bayi berusia di atas enam bulan, Bunda dapat menyendokkan air hangat untuk membilas mulutnya.

Penyebab lain lidah putih adalah infeksi jamur. Biasanya disebabkan oleh jamur jenis candida albicans. Jamur ini semakin mudah berkembang biak di mulut Ananda jika:

Mulut Bayi Kurang Terjaga Kebersihannya

Setelah si kecil selesai menyusu, segera bersihkan mulut bayi. Sisa susu yang dibiarkan tertinggal akan menempel pada lidahnya, menjadi basi dan merupakan makanan lezat bagi jamur.

Sistem Imunitas Bayi Lemah

Bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan sistem imunitasnya masih dalam tahap pembentukan. Belum sempurnanya antibodi di tubuhnya membuatnya rentan terkena serangan kuman, bakteri, virus dan jamur.

Konsumsi Jenis Obat Tertentu

Jenis obat antibiotik atau kortikosteroid dapat membunuh bakteri baik di dalam mulut bayi. Bakteri baik ini berfungsi mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme jahat di dalam mulut. Termasuk jamur candida. Kehilangan sejumlah bakteri baik akan membuat si jamur bebas berkembang di dalam rongga mulut si kecil.

Bayi Lahir Normal Dari Ibu Yang Menderita Keputihan

Pada beberapa kasus, keputihan yang dialami ibu dapat berpengaruh pada bayinya. Penularan terjadi melalui kelahiran normal atau vaginal birth. Oleh karenanya jika ibu hamil mengalami keputihan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter agar keputihan dapat diatasi.

Lalu, bagaimana membedakan bercak putih tersebut sisa susu atau infeksi jamur?

Pertama, coba bersihkan lidah bayi dengan kain kasa atau kain lembut yang diberi air hangat. Jika noda dengan mudah bisa hilang dan lidah bayi terlihat merah muda sehat, berarti noda putih tersebut adalah sisa susu atau ASI. Infeksi jamur akan sulit dibersihkan. Bahkan bisa menyebabkan lidah bayi terluka jika dipaksakan.

Kedua, lihat penyebarannya. Infeksi jamur akan menyebabkan bukan hanya lidah yang berbercak putih, tapi juga gusi dan langit-langit mulut.

Ketiga, perhatikan kondisi bayi. Jika si kecil terlihat rewel, sulit menyusu/menghisap, badannya hangat bahkan demam maka kemungkinan besar itu adalah infeksi jamur.

Cara Mengatasi Dan Mencegah Bercak Putih Akibat Jamur

Jika  bayi Bunda mengalami infeksi jamur atau oral trush, jangan panik dulu. Si kecil memang akan menjadi rewel, sulit menyusu dan kesakitan karena infeksi tersebut. Jamur candida juga membuat mulut bayi kering sehingga mudah mengalami sariawan. Pemeriksaan dokter biasanya diperlukan jika bayi demam atau infeksinya meluas hingga hampir ke tenggorokan.

Dua obat yang sering disarankan dokter untuk keluhan lidah putih pada bayi akibat jamur adalah miconazole dan nystatin. Bunda dapat mengoleskan obat ini ke bagian mulut yang terinfeksi. Sebelum mengoleskan obat, cuci tangan  dahulu. Si kecil juga tidak boleh makan dan minum apapun hingga tiga puluh menit sesudahnya. Jadi pastikan Ananda dalam keadaan kenyang dan tidak kehausan saat diobati ya, Bunda.

Untuk mencegah risiko tersedak, sebaiknya jangan mengoleskan obat terlalu dalam atau hingga ke pangkal lidah. Jika jamur sudah menghilang, tetap oleskan obat sesuai dosis selama dua hari sesudahnya. Namun jika selama seminggu pengobatan gejala tidak berkurang, Bunda disarankan untuk memeriksakan si kecil kembali ke dokter. Untuk mencegah infeksi kembali, lakukan hal-hal berikut:

  • Selalu bersihkan mulut bayi sesudah menyusu.
  • Cuci bersih dan sterilkan peralatan minum dan makan bayi. Terutama bayi yang mengonsumsi susu formula, karet dot harus disterilkan dengan benar. Jika bayi mengonsumsi ASI, sesudah si kecil menyusu bersihkan puting Bunda dengan air hangat dan keringkan dengan kain bersih.

  • Cuci bersih mainan dan teether bayi secara berkala. Kotoran yang masuk saat bayi mengemut atau menggigiti mainannya dapat menyebabkan jamur dan bakteri ikut masuk.
  • Jika bayi bunda dalam tahap merangkak dan sering bermain di lantai, Bunda juga harus memperhatikan kebersihan lantai. Cuci tangan si kecil sebelum memberinya makanan atau jika Bunda melihatnya merangkak ke area yang tidak terlalu bersih.
  • Cuci juga pakaian bayi dengan benar hingga bersih. Seringkali bayi mengemut kancing atau memainkan bagian lain bajunya. Sisa makanan yang tidak tercuci bersih bisa masuk dan mengotori mulut si kecil.

Lidah putih pada bayi biasanya tidak terjadi lagi saat bayi sudah berusia 12 bulan ke atas. Saat itu bayi sudah bisa makan makanan beragam dan diminumkan air putih untuk membilas mulutnya. Namun tetap jaga kebersihan mulut si kecil, ya Bunda. Semoga bermanfaat.

Jangan lupa lihat postingan Wikibunda lainnya ya bun!

Aditarifa Rizki Pratigina: Ibu dua anak yang berprofesi sebagai content writer dan penulis fiksi. Seorang home education and parenting enthusiast. Saat ini bermukim di Riau dan aktif di beberapa komunitas pengasuhan dan pendidikan rumah. Novel pertamanya, Lingua Amoris terbit bulan Maret 2020 lalu.
Related Post