Penyebab Dan Pencegahan Terhadap Penyakit Kuning Pada Bayi

Penyakit kuning pada bayi sebenarnya bukanlah kondisi yang asing. Bayi yang baru lahir hingga berusia 14 hari terkadang mengalami hal ini dan akan hilang dengan sendirinya. Tapi Bunda juga harus sigap ketika setelah 14 hari kondisi si kecil belum pulih dari kuningnya. Apalagi jika kuningnya malah bertambah. Segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Mengatasi Penyakit Kuning Pada Bayi

Penyebab penyakit kuning pada bayi yang baru lahir biasanya karena kadar bilirubin yang terlalu tinggi. Bilirubin sendiri merupakan hasil dari penghancuran sel darah merah yang sudah tua atau rusak. Zat ini akan dibuang melalui urin dan feses. Sebenarnya setiap orang, baik dewasa maupun bayi memiliki kadar bilirubin tertentu di dalam aliran darahnya. Pada bayi  yang baru lahir kadar normal bilirubin adalah di bawah 20 mg/dL.

Saat di dalam kandungan pun bayi telah memiliki bilirubin. Namun proses pembuangannya dibantu oleh ibu melalui plasenta. Setelah bayi lahir seharusnya proses ini dilakukan oleh hati. Namun karena kondisi hati yang masih lemah dan belum mampu berfungsi sempurna, kadar bilirubin dalam darah bayi menjadi tinggi.

Walau kondisi ini secara umum biasa terjadi pada bayi baru lahir, tapi jika bilirubin mencapai tingkat 25 mg/dL atau lebih bayi bisa terancam penyakit. Seperti celebral palsy, kerusakan otak dan kehilangan kemampuan mendengar. Berbahaya sekali, bukan? Jadi ayo kita kenali kondisi ini agar Bunda bisa mengambil tindakan yang tepat.

Gejala Dan Penyebab Penyakit Kuning Pada Bayi

Pada bayi yang mengalami kondisi kuning, wajah adalah yang pertama kali terlihat kekuningan. Lalu bagian putih mata, hidung serta lapisan dalam mulutnya. Perlahan warna kekuningan itu akan menyebar kian ke bawah hingga kaki. Feses dan urin bayi juga akan berwarna kekuningan atau pucat. Hal ini adalah efek dari bilirubin yang dikeluarkan melalui tinja dan urin tadi.

Pada beberapa kasus, bayi juga mengalami demam dan sakit pada otot. Tubuh yang cenderung membungkuk, lesu, tidur terus-menerus serta rewel dan gelisah. Bayi juga akan terlihat kesulitan menyusu karena kemampuan mengisapnya lemah. Jika hal-hal tersebut terjadi pada si kecil, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.

Karena penyakit kuning pada bayi bisa jadi disebabkan oleh terganggunya fungsi hati, maka pemeriksaan yang akan dilakukan dokter juga menyeluruh. Meliputi pemeriksaan kadar bilirubin dalam darah dan urin, biopsi hati dan ronsen. Penyebab penyakit kuning bisa jadi adalah:

  • Infeksi virus atau bakteri
  • Bayi kesulitan menyusu
  • Pendarahan internal
  • Kerusakan hati
  • Gangguan saluran empedu
  • Sel darah merah bayi yang tidak normal atau rhesus golongan darah bayi dan ibu berbeda
  • Ada masalah pada sistem pencernaannya

Bayi yang dilahirkan prematur, mengalami kesulitan atau komplikasi selama masa kelahiran dan bayi yang kekurangan asupan cairan beresiko tinggi menderita penyakit kuning ini.

Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Kuning Pada Bayi

Mengatasi Penyakit Kuning Pada Bayi

Untuk mencegah penyakit kuning, bayi harus mendapat asupan ASI yang cukup. Jika kebutuhan cairannya terpenuhi diharapkan bilirubin dapat keluar dari feses, urin dan keringat bayi. Dengan begitu kadarnya di dalam darah juga akan berkurang. Selain itu bayi juga dianjurkan mendapatkan vaksinasi hepatitis A dan asupan vitamin B yang cukup (didapat dari ASI).

Untuk pengobatan penyakit kuning yang tidak disebabkan oleh kerusakan hati, Bunda harus memberi asupan cairan yang cukup pada bayi. Jika ASI tidak mencukupi, maka susu formula dapat digunakan. Usahakan untuk menyusui bayi hingga 12 kali dalam sehari. Atau asupan susu formula dapat diberikan hingga 10 kali dan pastikan sesuai takaran yang terdapat di kemasannya.

Sebenarnya menjemur bayi di bawah sinar matahari tidak terlalu membantu untuk kondisi kuning ini. Jika bayi bertambah kuning atau kondisi kuningnya telah mencapai paha, bawa si kecil segera ke dokter untuk mendapat penanganan medis.

Penyebab kondisi kuning yang lebih seris adalah gangguan pada hati. Adapun untuk kondisi kuning yang diakibatkan oleh masalah hati, dokter akan melakukan tiga jenis pengobatan berikut:

  • Pengobatan pre-hepatic. Dilakukan untuk mencegah sel darah merah bayi  hancur terlalu banyak atau cepat. Jika tidak banyak sel darah merah yang dihancurkan, penumpukan bilirubin dapat dihindari.
  • Pengobatan intra-hepatic. Dilakukan untuk memperbaiki kerusakan hati serta mencegah meluasnya kerusakan pada organ tersebut.
  • Pengobatan post hepatic. Pengobatan ini dilakukan untuk menghilangkan sumbatan di dalam saluran empedu dan pankreas.

Penyakit kuning pada bayi yang baru lahir menuntut Bunda untuk lebih sigap dan teliti melihat perkembangan si kecil. Karena jika lengah, kuningnya bisa menyebar cukup pesat hanya dalam hitungan hari. Jika akhirnya bayi harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat kuningnya, Bunda harus tetap memberi cukup ASI atau susu formula. Agar proses pembuangan bilirubin melalui feses dan urin si kecil  berlangsung lancar. Semoga bermanfaat, Bunda. Jangan lupa untuk mengikuti WikiBunda di Facebook!

Aditarifa Rizki Pratigina: Ibu dua anak yang berprofesi sebagai content writer dan penulis fiksi. Seorang home education and parenting enthusiast. Saat ini bermukim di Riau dan aktif di beberapa komunitas pengasuhan dan pendidikan rumah. Novel pertamanya, Lingua Amoris terbit bulan Maret 2020 lalu.
Related Post