Bayi Bunda Sembelit? Begini 5 Cara Mengatasi Sembelit Pada Bayi

Masalah sembelit memang sering terjadi pada bayi. Walau begitu, hal ini tidak bisa dianggap enteng. Sembelit berulang atau dalam jangka waktu yang lama akan berpengaruh pada kesehatan bayi pada umumnya. Itu sebabnya Bunda harus sigap mengatasi sembelit pada bayi.

Mengatasi sembelit pada bayi akan lebih mudah jika kita tahu penyebabnya, Bunda. Hal itu karena pencernaan bayi masih sangat sensitif, sehingga harus hati-hati dalam memberi obat dan treatment. Pada umumya sembelit yang terjadi pada bayi dikarenakan fakor-faktor berikut:

Faktor Yang Menyebabkan Bayi Sembelit :

Kurang cairan

Asupan cairan yang cukup sangat penting untuk menjaga lancarnya BAB Ananda. Feses akan lebih keras dan kering sehingga sulit dikeluarkan. Kurang cairan juga akan mengganggu metabolisme tubuh sehingga berpengaruh pada poses BAB bayi

Alergi terhadap makanan tertentu atau susu formula tertentu

Pada beberapa bayi, beberapa makanan bisa berpengaruh pada pencernaannya. Entah itu membuatnya diare atau malah sembelit. Sama halnya dengan susu formula. Jika bayi mengalami susah BAB setelah mengonsumsi makanan atau susu tertentu, atau baru ganti susu formula maka bisa jadi hal tersebut adalah penyebab sembelitnya.

Bayi kurang aktif

Gerakan aktif bayi akan berpengaruh pada gerakan otot pencernaannya. Bayi yang stress juga terkadang bisa sembelit karena otot pencernaan ikut tegang.

Baru mengenal makanan padat

Seringkali makanan padat membuat pencernaan bayi kaget. Hal ini sering terjadi pada bayi berusia 6 bulan ke atas dan baru belajar mengonsumsi MPASI.

Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi

Setelah Bunda mengetahui penyebab sembelitnya si kecil, akan lebih mudah dalam mengatasinya. Beberapa langkah berikut bisa Bunda lakukan untuk mengatasi sembelit pada bayi.

  1. Beri asupan cairan yang cukup

Beri bayi asupan lebih banyak cairan dari ASI. Atau air putih dan susu formula jika usianya sudah di atas 6 bulan. Asupan cairan akan membuat feses lebih lembut dan mudah dikeluarkan. Cairan yang cukup juga akan menghindarkan si kecil dari kondisi mulut yang kering, sariawan dan panas dalam yang seringkali juga berpengaruh pada BAB-nya.

Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter atau bidan mengenai jumlah cairan yang dibutuhkan bayi. Sesuaikan dengan usianya. Untuk bayi yang telah mengonsumsi MPASI, Bunda juga bisa memberinya jus buah-buahan sebagai sumber cairan sekaligus serat.

  1. Ajak bayi agar lebih aktif bergerak

Untuk bayi yang berusia kurang dari enam bulan, Bunda bisa menggerakkan kakinya seperti mengayuh. Gerakan ini bisa dilakukan sambil bermain atau bercengkerama dengan bayi. Lakukan perlahan beberapa kali dan hentikan jika bayi sudah terlihat tidak nyaman. Gerakan mengayuh akan merangsang otot perut dan pencernaan bayi agar ikut aktif dan mendorong tinja keluar.

Untuk bayi yang berusia di atas 6 bulan dan sudah bisa merangkak, ajak si kecil untuk lebih sering merangkak dan bergerak. Hal ini juga sama fungsinya dengan gerakan mengayuh tadi.

  1. Perhatikan kandungan makanan bayi

Tiap tingkatan usia bayi memiliki aturan tersendiri dalam mengombinasikan dan memberi makanan.

  • Untuk bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, perhatikan asupan ASI atau susu formulanya. Biasanya anak dengan ASI lebih jarang mengalami sembelit. Jika terjadi, Bunda sebaiknya mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur agar kandungan serat dalam ASI juga lebih tinggi.

Jika bayi mendapat susu formula dan mengalami sembelit, kemungkinan dia tidak cocok dengan susu tersebut. Atau mengalami alergi protein sapi. Bunda bisa mengganti susunya atau menggunakan susu berbahan soya yang lebih ramah di pencernaan bayi.

mengatasi sembelit pada bayi

  • Untuk bayi yang telah mengenal MPASI, sebaiknya jangan langsung memberinya makanan padat. Mulailah dahulu dengan sari buah atau puree. Lanjutkan dengan menu yang sesuai dengan tahapan usianya. Bunda bisa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mengenai hal ini.
  • Untuk bayi yang telah berusia 12 bulan ke atas, Bunda bisa memberikan yoghurt. Padukan dengan buah atau biskuit kesukaannya. Yoghurt mengandung bakteri baik yang dapat membantu kinerja pencernaan si kecil.
  • Penuhi kandungan serat pada makanan bayi. Jika si kecil tidak menyukai campuran sayur di dalam buburnya, Bunda bisa siasati dengan memberikan buah potong dengan bentuk lucu sebagai cemilannya. Atau memadukan sayur dan buah dalam jus yang lezat.
  1. Pijat bayi

Memijat bayi secara teratur terbukti dapat melancarkan pencernaan si kecil. Bunda dapat melakukan pijat bayi sebelum si kecil dimandikan. Gunakan essential oil dan ciptakan suasana yang menyenangkan agar Ananda rileks. Lalu mandikan dia dengan air hangat. Pijat bayi juga bisa dilakukan malam hari sebelum bayi ditidurkan. Beberapa gerakan pijat bayi yang bisa membantu mengatasi sembelit misalnya:

  • Gerakan I love you. Caranya adalah dengan meletakkan bayi dengan posisi telentang. Lalu Bunda memijat lembut sisi kiri perut bayi dari bawah rusuk hingga perut bagian bawah hingga membentuk huruf I. Selanjutnya pijat kembali sisi yang tadi dan belokkan ke kanan hingga membentuk huruf L.

Gerakan ketiga adalah memijat lembut sisi kiri dan kanan dari bawah rusuk hingga perut bawah hingga membentuk huruf U. Ulangi ketiga gerakan tersebut tiga hingga lima kali.

  • Gerakan spiral. Bunda bisa memijat bagian bawah perut bayi. Tepatnya tiga jari di bawah pusar, dengan gerakan melingkar. Pijat lembut dan pastikan bayi merasa rileks saat dipijat. Gerakkan jemari melingkar dari bagian tengah perut ke arah luar, membentuk spiral horizontal.
  1. Gunakan pelembut tinja

Untuk opsi terakhir dapat Bunda ambil setelah berkonsultasi dengan dokter. Pelembut tinja dapat membantu mengeluarkan tumpukan feses yang tertahan di perut.

Kapan Sebaiknya Membawa Si Kecil Ke Dokter?

  • Jika sembelit bayi berulang dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. bunda sebaiknya membawa si kecil ke dokter jika sembelitnya sudah berlangsung lebih dari 14 hari. Sembelit berulang juga bisa mengindikasikan kondisi tertentu pada pencernaan bayi.
  • Jika feses yang keluar disertai darah. Atau terdapat bercak darah pada popok bayi. Hal ini disebabkan luka pada dinding rektum bayi akibat feses yang keras dan kering.
  • Jika sembelit yang dialami si kecil diiringi oleh gejala-gejala lainnya. Misalnya demam, muntah, BB turun lebih dari 500 gram dan terdapat benjolan di anusnya.

Kunci dari mengatasi sembelit pada bayi adalah mengetahui penyebabnya serta pengamatan yang tepat pada kondisi bayi. Semoga bermanfaat, Bunda. Jangan lupa untuk mengikuti halaman WikiBunda pada Facebook ya!

Aditarifa Rizki Pratigina: Ibu dua anak yang berprofesi sebagai content writer dan penulis fiksi. Seorang home education and parenting enthusiast. Saat ini bermukim di Riau dan aktif di beberapa komunitas pengasuhan dan pendidikan rumah. Novel pertamanya, Lingua Amoris terbit bulan Maret 2020 lalu.
Related Post