Bagi anda para orang tua, buah hati merupakan harta yang tidak ternilai harganya. Untuk itu, setiap orang tua pasti memberikan yang terbaik untuk anaknya dalam hal apapun termasuk dalam hal pendidikan di sekolah. Namun, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa usia yang paling tepat untuk memberikan mereka pengajaran adalah pada saat mereka masih balita atau usia dini karena pada inilah karakteristik anak usia dini sudah terlihat.
Pada masa emas tersebut anak cenderung memiliki tingkat ingatan dan kecerdasan yang tinggi, sehingga apa yang orang tua ajarkan akan terekam sampai mereka dewasa. Untuk itu, orang tua harus memahami karakteristik dari masing-masing anak berbeda. Berikut ini adalah salah satu contoh ulasan mengenai beberapa karakteristik yang terdapat pada anak secara umum.
Table of Contents
Beberapa Karakteristik Anak Usia Dini
-
Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Karakteristik anak usia dini yang pertama adalah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Anak-anak biasanya memiliki rasa penasaran akan lingkungan sekitar dan orang-orang terdekat. Balita yang masih bayi biasanya memenuhi rasa keingintahuannya dengan meraih segala sesuatu yang berada di sekitarnya dan memasukannya ke dalam mulut.
Sedangkan balita yang menginjak usia 3-4 tahun memenuhi rasa keingintahuannya dengan membongkar pasang benda-benda di sekitarnya. Selain berupa tindakan, anak usia dini akan memenuhi rasa keingintahuannya dengan bertanya kepada orang-orang sekitar mengenai hal yang membuatnya tertarik.
-
Berkepribadian Unik
Karakteristik anak usia dini yang kedua adalah memiliki kepribadian yang unik. Meskipun memiliki ciri-ciri fisik dan ketertarikan yang serupa, namun setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda satu sama lain. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan lingkungan tempat ia tumbuh. Selain faktor lingkungan sekitar, karakter atau kepribadian pada anak dipengaruhi oleh faktor genetis dari keluarga terdekat. Oleh sebab itu, untuk membentuk kepribadian yang baik, sopan, dan berbudi, berikan contoh perilaku dan perkataan yang baik di depan anak.
-
Pemikiran Konkret
Karakteristik anak usia dini yang ketiga adalah memiliki pemikiran yang konkret. Anak usia dini cenderung memiliki pemikiran yang konkret dengan mengartikan segala hal berdasarkan makna yang sebenarnya. Tidak seperti orang dewasa yang memiliki pemikiran yang abstrak dan penuh dengan kiasan, anak usia dini beranggapan bahwa segala hal yang mereka lihat dan dengarkan sebagai sesuatu hal yang benar dan asli.
Baca Juga : Cara Menyuruh Anak Belajar Dengan Halus
-
Tingkat Egosentris yang Tinggi
Karakteristik anak usia dini yang keempat adalah memiliki tingkat egosentris yang cukup tinggi. Egosentris adalah pemikiran dan pemahaman bahwa kepentingan diri sendiri lebih diutamakan dibandingkan dengan kepentingan orang lain. Hal ini bias dibuktikan dengan tingkah anak yang sering berebut sesuatu, menangis apabila keinginannya tidak dituruti, dan sering memaksakan kehendak.
Menurut Piaget, tingkat egosentris yang cukup tinggi pada anak usia dini memiliki keterkaitan dengan tingkat kognitifnya. Selain itu, anak yang berada pada usia ini berada pada fase perpindahan dari fase praoperasional menuju fase operasional konkret. Pada masa praoperasional, anak-anak cenderung memiliki sifat yang egois dan berbentuk simbolik. Sedangkan anak-anak yang berada pada fase operasional konkret sudah dapat memahami segala sesuatu dengan logika yang dimilikinya.
Sedangkan menurut Berg, anak yang berada pada usia dini memiliki pola pikir perpaduan antara fase praoperasional dan fase operasional konkret. Dalam menghadapi segala situasi dan fenomena, seorang anak hanya memandang dari sudut pandangnya saja sehingga akan terasa asing berada di lingkungan baru.
-
Gemar Berfantasi dan Berimajinasi
Karakteristik anak usia dini yang kelima adalah gemar untuk berfantasi dan berimajinasi. Berimajinasi dan berfantasi merupakan kemampuan anak dalam menciptakan objek atau karakter yang belum tentu kebenarannya. Contoh dari imajinasi anak yang berusia dini adalah menciptakan teman imajiner yang dapat berupa orang, hewan, hingga benda.
-
Aktif dan Enerjik
Karakteristik anak usia dini yang keenam adalah aktif dan enerjik. Ketika seorang anak berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan, mereka senang untuk aktif bergerak dan bergerak kesana kemari untuk mencari tahu hal yang membuat mereka tertarik.
-
Berjiwa Petualang
Karakteristik anak usia dini yang ketujuh adalah memiliki jiwa petualang. Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap hal-hal yang membuat mereka penasaran seperti benda, hewan, dan orang. Untuk memenuhi rasa penasaran tersebut, mereka sering berpetualang atau melakukan hal-hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.
-
Belajar Hal Baru Menggunakan Tubuh
Karakteristik anak usia dini yang kedelapan adalah belajar mengenai hal baru menggunakan tubuh mereka. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh seorang anak, mereka akan mulai merasakan dan memahami fungsi dari berbagai anggota tubuh mereka, seperti indera perasa, bergerak, menyentuh, mengamati, mengira-ngira, dan membaui.
-
Memiliki Daya Konsentrasi yang Pendek
Karakteristik anak usia dini yang kesembilan adalah memiliki daya konsentrasi yang pendek. Anak-anak yang berada pada fase ini memiliki fokus dan perhatian yang sangat pendek apabila dibandingkan dengan remaja atau orang dewasa. Dalam melakukan segala sesuatu, perhatian mereka sering sekali teralihkan pada hal-hal yang membuatnya merasa lebih tertarik. Untuk itu, bagi anda orang tua atau pendidik yang ingin mengajarkan sesuatu kepada anak, diharapkan dapat memiliki kesabaran yang tinggi. Selain tingkat kesabaran yang tinggi, anda juga dituntut untuk mampu mempertahankan minat dan ketertarikan anak agar dapat menangkap apa yang anda akan ajarkan. Hal itu dapat dilakukan dengan pendekatan yang lebih bervariasi dan menyenangkan sehingga anak tidak mudah bosan.
-
Bagian dari Makhluk Sosial
Karakteristik anak usia dini yang kesepuluh adalah kesadaran bahwa seorang anak merupakan bagian dari makhluk sosial. Anak sebagai bagian dari makhluk sosial dapat berbentuk interaksi yang dilakukan mereka dengan orang lain termasuk teman sebaya. Selain itu, seorang anak mampu membangun konsep mengenai kepuasan diri melalui penghargaan yang diberikan sebagai imbalan atas pekerjaan yang mereka lakukan. Untuk itu, melatih anak untuk turut serta dalam kegiatan sosial merupakan salah satu strategi agar anak mampu mengembangkan diri.

Beberapa Karakteristik Anak Usia Dini
-
Spontanitas
Karakteristik anak usia dini yang kesebelas adalah memiliki spontanitas yang cukup tinggi. Perilaku dan sikap yang mereka tunjukan pada usia ini biasanya merupakan sikap asli tanpa adanya rekayasa. Tingkat spontanitas yang tinggi pada anak dibuktikan dengan cara berbicara yang ceplas-ceplos tanpa ada yang ditutup-tutupi dan rasa sungkan. Perkataan dan perbuatan yang dilakukan anak-anak merupakan cerminan dari apa yang ada di pikiran mereka.
Baca Juga : Beberapa Penyebab Mimisan Pada Anak
-
Memiliki Tingkat Semangat Belajar yang Tinggi
Karakteristik anak usia dini yang keduabelas adalah memiliki tingkat semangat belajar yang tinggi. Ketika seorang anak memiliki kesenangan dan ketertatikan akan suatu hal, maka mereka akan berusaha untuk mengerti dan memahami hal tersebut sampai rasa penasaran yang mereka miliki dapat mereka tuntaskan. Contoh dari karakteristik ini adalah ketika mereka tertarik dalam bidang menggambar dan mewarnai, maka mereka akan melakukan hal tersebut secara berulang-ulang sampai mereka bosan.
-
Memiliki Tingkat Pertimbangan yang Rendah
Karakteristik anak usia dini yang ketigabelas adalah memiliki tingkat pertimbangan yang rendah terhadap sesuatu. Anak-anak biasanya tidak memiliki pertimbangan mengenai dampak dari perbuatan yang mereka lakukan. Anak-anak cenderung melakukan hal-hal yang mereka suka tanpa mempertimbangkan mengenai dampak dari perbuatan tersebut apakah berbahaya atau tidak. Contohnya seorang anak tetap senang bermain dengan benda-benda yang tajam yang dapat melukai mereka.
-
Masa Belajar yang Paling Potensial
Karakteristik anak usia dini yang keempatbelas adalah masa belajar yang paling potensial. Pepatah bahwa memberikan pelajaran kepada anak ibaratkan mengukir di atas batu merupakan benar adanya. Pada masa ini anak-anak memiliki tingkat ingatan yang sangat tinggi bahkan hingga mereka dewasa. Oleh sebab itu bagi anda para orang tua diharapkan memberikan mereka contoh perbuatan dan perkataan yang baik agar anak dapat mencontohnya.
Demikian sedikit informasi mengenai beberapa karakteristik anak usia dini. Semoga ulasan singkat ini dapat memberikan informasi yang anda butuhkan. Jangan Lupa juga untuk follow Wiki Bunda di Instagram ya bun. Agar mendapat banyak informasi menarik