Bagi anda calon orang tua atau yang sudah memiliki anak yang berusia balita, mempelajari hal-hal mengenai perkembangan anak menjadi sangat penting untuk dilakukan. Hal tersebut penting untuk dilakukan karena pada usia inilah anak mengalami masa keemasan yang tidak dapat diulang kembali seumur hidupnya. Anak usia dini mulai memiliki kepekaan terhadap rangsangan dan perasaan yang berikan oleh lingkungan sekitar terutama orang tua. Berikut ini adalah ulasan singkat mengenai perkembangan anak usia dini yang wajib untuk anda pelajari.
Table of Contents
Pengertian Anak Usia Dini
Sebelum membahas secara lebih dalam mengenai perkembangan yang akan dialami oleh anak usia dini, hal pertama yang harus anda lakukan adalah memahami makna dan arti dari anak usia dini. Berdasarkan beberapa sumber, anak usia dini adalah anak yang berusia antara 0-6 tahun. Namun menurut National Assoiciation for The Education of Young Children (NAEYC) anak yang dikategorikan sebagai anak usia dini berada pada rentang umur 0-8 tahun.
Karakteristik Anak Usia Dini
Berdasarkan definisi yang diutarakan oleh beberapa peneliti, dapat diambil kesimpulan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan baik secara fisik maupun mental. Sedangkan menurut Pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20/2003 ayat 1, anak usia dini adalah anak yang berkisar antara 0-6 tahun yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa sehingga memiliki berbagai macam keunikan.
-
Unik
Karakteristik anak usia dini yang pertama adalah unik. Setiap anak tumbuh dalam lingkungan yang berbeda satu sama lain, sehingga memiliki sifat bawaan, bakat, dan kemampuan yang berbeda dengan balita lainnya.
-
Egosentris
Karakteristik anak usia dini yang kedua adalah memiliki egosentris. Egosentris adalah pemikiran dan pemahaman bahwa kepentingan diri sendiri lebih diutamakan dibandingkan dengan kepentingan orang lain.
Baca Juga : Beberapa Karakteristik Anak Usia Dini
-
Aktif dan Energik
Karakteristik anak usia dini yang ketiga adalah aktif dan energik. Anak yang berada pada usia dini memiliki rasa kaingintahuan yang tinggi, sehingga untuk mencapai tujuannya, ia akan melakukan kegiatan yang super aktif.
-
Eksploratif dan Berjiwa Petualang
Karakteristik anak usia dini yang keempat adalah eksploratif dan berjiwa petualang. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa anak usia dini memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, terutama hal-hal baru dan membuatnya tertarik.
-
Senang Berimajinasi
Karakteristik anak usia dini yang kelima adalah senang berimajinasi. Anak-anak lebih menyukai hal-hal yang bersifat imajinatif dan khayalan, seperti dongeng dan fiksi. Maka dari itu, anak senang sekali mendengarkan dongen sebelum tidurnya.
Macam-macam Perkembangan Anak Usia Dini
-
Perkembangan Kognitif
Perkembangan anak usia dini yang pertama adalah perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan yang terjadi selama rentang kehidupan manusia di mana seseorang mampu untuk berperilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, dan pemecahan masalah.
Perkembangan kognitif pada anak usia dini terbagi menjadi beberapa tahap, antara lain.
-
Tahap sensorimotor
Tahap perkembangan kognitif pada anak usia dini yang pertama adalah tahap sensorimotorik. Tahap kognitif sensorimotorik terjadi pada anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini anak mulai memiliki kepekaan terhadap rangsangan terhadap gerakan, reflex, kebiasaan yang dilakukan orang-orang sekitar, menggunakan berbagai alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan menemukan cara baru untuk memenuhi rasa keingintahuannya. Pada tahap inilah masa yang paling tepat bagi orang tua untuk mengajarkan budi pekerti dan nilai kesopanan pada anak.
-
Tahap Pra-Operasional
Tahap perkembangan kognitif pada anak usia dini yang kedua adalah tahap pra-operasional. Tahap kognitif pra-operasional terjadi pada anak usia 2-7 tahun. Pada tahap inilah anak usia dini mulai mengembangkan kemampuan dalam hal bahasa, meskipun pola pikir yang dimilikinya masih bersifat stastis di mana anak memiliki persepsi terhadap aktu dan tempat yang sangat terbatas.
- Tahap Konkret Operasional
Tahap perkembangan kognitif pada anak usia dini yang ketiga adalah tahap konkret operasional. Tahap kognitif konkret operasional terjadi pada anak usia 7-11 tahun. Pada tahap ini anak mulai memiliki pola pikir yang rasional dan dinamis di mana anak usia dini mampu untuk melakukan penyusunan, melipat, pemisahan, menderetkan, penggabungan, dan pembagian terhadap suatu objek.
- Tahap Formal Operasional
Tahap perkembangan kognitif pada anak usia dini yang keempat adalah tahap formal operasional. Tahap kognitif formal operasional terjadi pada anak yang sudah memasuki usia remaja. Pada tahap ini anak sudah memiliki kemampuan untuk menerima berbagai pemikiran dan prinsip-prinsip yang bersifat abstrak termasuk mata pelajaran seperti matematika, agama, dll.
-
Perkembangan Fisik
Perkembangan anak usia dini yang kedua adalah perkembangan fisik. Tahap perkembangan ini terjadi melalui kegiatan pusat syaraf, oto terkoordinasi, dan urat syaraf. Perkembangan fisik juga ditandai dengan berkembangnya keterampilan motorik yang terdiri dari keterampilan motorik halus dan kasar. Keterampilan motorik ini mulai mengalami peningkatan pada anak 4-5 tahun. Setelah anak berusia lima tahun keatas, maka perkembangan keterampilan motorik halus akan semakin meningkat.
-
Perkembangan bahasa
Perkembangan anak usia dini yang ketiga adalah perkembangan bahasa. Tahap perkembangan ini terjadi pada anak yang menginjak usia 2 tahun. Pada usia ini anak akan mengenal dan memahami lebih dari 338 kata tiap jamnya. Rentangan yang dapat digunakan untuk menggambarkan perkembangan bahasa anak usia dini pada tahap ini adalah 4-672. Setelah anak menginjak usia 2 tahun ke atas, keterampilan untuk mengenal dan memahami bahasa mulai berkurang dengan kisaran 134 kata pada tiap jamnya.
Baca Juga : Cara Menyuruh Anak Belajar Dengan Halus
Rentangan yang dapat digunakan untuk menggambarkan perkembangan bahasa anak usia dini pada tahap ini adalah 18-286. Pada masa inilah saat-saat yang tepat bagi anda untuk mengajarkan berbagai hal termasuk membaca, menulis, dan menghafal.
Perkembangan Sosio-Emosional
Perkembangan anak usia dini yang keempat adalah perkembangan sosio-emosional. Perkembangan sosio-emosional dibagi menjadi beberapa tahap, antara lain.
- Tahap Trust VS Mistrust
Tahap kognitif sosio-emosional yang pertama adalah tahap trust vs mistrust. Tahap ini terjadi pada anak yang menginjak usia 0-2 tahun. Pada masa ini anak mulai memiliki rangsangan terhadap berbagai pengalaman yang dialami.
Anak yang mengalami tahap ini memiliki rekaman ingatan atau memori yang sangat kuat di mana apabila anak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, maka akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi pada si anak. Begitupun sebaliknya, apabila anak memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan, maka anak akan memiliki rasa curiga yang tinggi terhadap orang lain.
- Tahap Autonomy VS Shame
Tahap kognitif sosio-emosional yang kedua adalah tahap autonomy vs shame. Tahap ini terjadi pada anak yang menginjak usia 2-3 tahun. Pada masa ini anak mulai memiliki kemampuan untuk melakukan peregangan dan melemaskan seluruh otot-otot di tubuhnya.
- Tahap Initiative VS Guilt
Tahap kognitif sosio-emosional yang ketiga adalah tahap initiative vs guilt. Tahap ini terjadi pada anak yang menginjak usia 4-5 tahun. Pada masa ini anak mulai memiliki kemampuan untuk bergerak bebas dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Bagi anda yang memiliki anak yang berada pada tahap ini, disarankan untuk memiliki perhatian yang ekstra karena dikhawatirkan anak akan lepas dari pantauan.
Demikian sedikit ulasan mengenai perkembangan anak usia dini yang meliputi pengertian, karakteristik, dan macam-macam perkembangan anak usia dini. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang anda butuhkan.
Jangan Lupa untuk mendownload aplikasi : Kumpulan Resep Mpasi