Bagi masyarakat di Indonesia kebanyakan, cacar air bukan lagi sebuah penyakit yang asing. Pasalnya, penyakit yang diakibatkan karena infeksi ini cukup sering menginfeksi anak-anak yang masih berusia sekolah dasar. Meskipun demikian, ternyata cacar air juga dapat menginfeksi bayi yang bahkan usianya belum genap satu tahun?
Cacar air pada bayi
Perlu diketahui bahwa cacar air merupakan penyakit menular yang terjadi karena infeksi yang diakibatkan oleh virus bernama varisela zoster. Infeksi ini bisa menyerang siapa saja termasuk pada bayi. Hal ini terjadi karena umumnya, cacar air menyerang seseorang yang daya tahan tubuh atau kekebalannya rendah.
Baca juga: Penyebab Dan Cara Mengobati Ruam Pada Bayi
Di samping itu, bayi juga termasuk seseorang yang tergolong memiliki imunitas tubuh yang lebih rendah dari pada anak-anak maupun orang dewasa.
Tanda dan Gejala Penyakit Cacar Air Pada Bayi
Ketika cacar air mulai menginfeksi, selain mulai muncul ruam, juga akan muncul beberapa gejala awal yang sekilas mirip sekali dengan penyakit flu biasa. Seperti sakit kepala, demam, mual, nafsu makan hilang dan juga lebih rewel dari sebelumnya.
Cacar air pada bayi menyebabkan demam
Sejatinya, cacar air pada bayi tak jauh berbeda dengan penyakit cacar air yang dialami anak-anak ataupun orang dewasa. Beberapa tanda akan muncul seiring infeksi cacar air menyerang pada tubuh bayi, berikut diantaranya.
- Muncul bintik-bintik merah kecil di tubuh bayi yang kemudian membesar dan berisi cairan.
- Biasanya, bintik merah tersebut pertama kali muncul di area tangan ataupun wajah.
- Lama-kelamaan kemudian menyebar ke area tubuh yang lain. Seperti pada kepala, kaki, punggung dan juga perut hingga alat kelamin bayi.
Awalnya bintik-bintik merah berukuran kecil ini muncul di wajah, kemudian membesar dan akhirnya melepuh karena berisi cairan. Lalu bintik merah tersebut menyebar ke area dada, perut, hingga ke seluruh tubuh. Seiring menyebarnya infeksi cacar air berlangsung, biasanya bayi akan merasakan gatal yang tak tertahankan.
Cacar air membuat bayi lebih rewel
Jika anak-anak yang mengalami cacar air, ketika merasa gatal, mereka bisa langsung menggaruknya atau mengadu ke orang tua. Lantas bagaimana pada bayi? Tentu mereka hanya bisa menangis karena belum dapat menjelaskan apa yang dirasakannya.
Karenanya, perhatikan betul kondisi bayi, jika bayi Anda kerap menangis dan lebih rewel dari biasanya, maka perlu diperhatikan apakah ada bintik merak melepuh di tubuhnya. Karena bisa jadi bayi terserang infeksi cacar air tanpa ibu sadari.
Baca juga: 5 Tips Mengasuh Anak Untuk Orang Tua Muda
Cara Penanganan Cacar Air pada Bayi
Sesungguhnya penyakit cacar air pada bayi bisa sembuh dengan sendirinya, asalkan tidak ada penyakit ataupun kondisi yang memperburuk keadaan. Namun dengan perawatan intensif di rumah bisa membuat bayi lebih nyaman dan tidak terlalu rewel saat terserang cacar air. Terlebih saat bayi mengalami demam atau gatal saat bintik merah yang melepuh mulai pecah.
Pemberian lotion khusus bisa mengurangi rasa gatal akibat cacar air pada bayi
Secara umum, bintik merah tersebut akan pecah setelah 2 hari kemudian mengering dan berkerak pada tubuh bayi. Namun, tak perlu terlalu khawatir, sebab bekas luka tersebut nantinya akan mengelupas dan rontok dengan sendirinya.
Supaya proses penyembuhan bisa lebih cepat, ibu dapat mengolesi kulit bayi yang terinfeksi dengan losion khusus secara rutin sehabis dimandikan. Selain bisa membantu mempercepat penyembuhan bekas luka, mengoleksan losion khusus di kulit bayi bisa membantu melembabkan kulit yang luka akibat bekas cacar air.
Sangat dianjurkan untuk memberikan ASI lebih sering pada bayi yang masih menyusu pada ibunya. Hal ini bertujuan supaya bisa meningkatkan kekebalan tubuh bayi dengan optimal dari nutrisi ASI yang didapat dari ibu. Selain itu, memberikan ASI secara cukup pada bayi ketika terserang cacar air juga dapat membantu mencegah dehidrasi.
Namun, jika bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan dan mulai mengkonsumsi MPASI, maka jangan lupa untuk mencukupi asupan nutrisi dan juga air putih yang dibutuhkan secara maksimal. Tak cukup sampai di situ saja, pastikan agar pakaian yang dikenakan bayi lembut, longgar dan nyaman misalnya saja kain berbahan katun.
Siapkan baju bayi berbahan katun yang lembut
Pasalnya, kain katun memiliki sifat yang halus dan tak mudah memicu iritasi di kulit bayi. Ditambah lagi, pakaian berbahan katun juga akan membuat bayi lebih nyaman, terlebih saat bintik merah mulai menyebar dan akhirnya pecah. Perlu diingat juga, saat cacar air menyerang, mandikan bayi dengan air hangat atau suam-suam kuku dan sabun yang lembut. Setelah itu segera keringkan dengan handuk lembug supaya tubuh bayi tetap nyaman.
Selain mengganti pakaian bayi dengan bahan katun dan memandikannya dengan air hangat, gejala cacar air pada bayi lainnya juga perlu diperhatikan. Seperti demam yang tak kunjung mereda hingga membuat bayi semakin rewel bahkan tak ingin menyusu. Maka jangan tunda lebih lama lagi, segera bawa bayi Anda untuk pemeriksaan dokter.
Periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan dan pengobatan yang tepat
Hal tersebut dilakukan, supaya tidak menimbulkan komplikasi kesehatan lainnya yang justru bisa membahayakan kesehatan bayi.
Meskipun bukan penyakit yang berbahaya, cacar air pada bayi merupakan kondisi yang harus diwaspadai. Untuk bisa mencegah penyakit cacar air menyerang bayi ada baiknya jauhkan bayi dari penderita cacar air atau infeksi sejenis. Selain itu, jika tanda dan gejala cacar air pada bayi mulai terlihat, segera saja bawa bayi ke dokter terdekat untuk diperiksakan.